Minggu, 26 Mei 2013

Kunci Kemenangan Mutlak ? NU-PKB Kompak



Malang -Pasangan Muhammad Anton atau yang akrab disapa Abah Anton dengan Setiaji (AJI), sukses memenangai Pilihan Walikota (Pilwali) Malang. Dari 6 calon pasangan, AJI meraih suara tertinggi 48 persen.


Kandidat yang diusung Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, menurut banyak pihak menyebut sebagai pasangan ideal yang sanggup membawa perubahan bagi Kota Malang.

Apa sebab AJI sukses menyingkirkan para pesaingnya yang secara figur dan dukungan lebih besar terhadap calon lainnya ketimbang pasangan urut nomor 6 itu? Kemenangan AJI tak lepas dari sikap ramahnya terhadap masyarakat, berada di atas semua golongan dan memperoleh barokah kiai-kiai sepuh NU yang getol memperjuangkan PKB agar menjadi partai besar berlandaskan kemasalahatan umat.

Barokah kiai tampaknya menjadi satu pertanda AJI akan memenangai Pilwali Malang. Beberapa saat atau satu minggu sebelum masa pencoblosan (Kamis 16 Mei 2013), seluruh para petinggi NU dan PKB se Malang Raya, berkumpul di Ponpes An Nurr 2 Bululawang, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Dalam acara Silaturahmi Akbar DPC PKB Kabupaten Malang yang mengambil tema Ukhuwah An Nahdliyyah Kita Bangun Politik Kebangsaan Yang Santun, Cerdas dan Bermartabat, nama pasangan Abah Anton dan Sutiaji (AJI) tak luput dari pembahasan dalam pertemuan akbar tersebut. Bahkan, ribuan massa yang datang, tak sedikit adalah warga Kota Malang yang notabene, punya hak suara. Mereka juga pendukung AJI. Silaturahmi dengan menghadirkan kiai-kiai NU berpengaruh dan politisi gaek PKB se Malang Raya inilah seperti mempertegas para konstituen jika AJI, layak dipilih.

"Semoga AJI barokah dan terpilih. Pasangan AJI harus kita dukung bersama," tegas Abdul Halim Iskandar (Gus Halim), Ketua DPW PKB Jawa Timur kala itu. Tak hanya Gus Halim yang memperkenalkan agar AJI mendapat dukungan warga NU dan PKB di Kota Malang, beberapa tokoh NU di tempat ini pun diminta bersama-sama memenangkan AJI. Sebut saja KH. Marzuki Mustamar (Ketua PCNU Kota Malang), Hj. Mudrika (politisi PPP yang kini masuk PKB), Zaini Nasirudin (DPRD Jatim dari Fraksi PKB sekaligus warga Kota Malang), H Fatqullah (Ketua Dewan Syuro PKB Kota Malang) serta beberapa caleg DPR RI asal PKB yang bermukim di Kota Malang, satu suara dalam mendukung calon PKB dalam Pilwali Malang.

Tak hanya Gus Halim yang meminta para undangan mendukung AJI, tokoh PCNU Kota Malang KH Marzuki Mustamar bahkan tegas mengatakan, warga NU wajib dukung PKB. Ia mengistilahkan mendukung PKB bagi warga NU adalah wajib hukumnya. Kenapa? Karena satu-satunya aspirasi politik warga NU yang masih berlandaskan Ahlussunah Waljamaah dan untuk kepentingan kemasalahatan umat, masih ada di PKB.

"Secara riil, saluran politik NU hanya di PKB. Mesti banyak NU di partai lainnya, tapi secara keazasan, PKB lebih komplit," papar KH.Marzuki Mustamar.

Hal senada juga disinggung KH Hasyim Muzadi. Pengasuh Ponpes Al Hikam Kota Malang ini tegas mengatakan NU di Jawa Timur harus dipersatukan kembali. Soal Pilwali Malang, sudah saatnya calon yang diusung warga NU dan PKB harus berada di garis depan.

"Negara tanpa politik adalah nonsen. Politik itu sudah sunnatullah. Aspirasi warga NU untuk berpolitik, ada di PKB. Dan itu diperuntukkan bagi kemasalahatan umat. Cara bermasyarakat, berdiri di atas semua golongan dan menata pemerintahan, semua sudah ada di NU," papar mantan Ketua Umum PBNU dua periode berturut-turut itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar