Jumat, 13 September 2013

Soal Khofifah, PKB dan NasDem Terus Berseteru

Jum'at, 13 September 2013 14:36:55 WIB
Reporter : Rahardi Soekarno J.


Surabaya (beritajatim.com) - Perseteruan Partai NasDem dan PKB Jatim terus menggelinding. Bahkan, dua parpol yang pengurusnya di Jatim banyak dari kalangan Nahdliyyin ini terlibat saling tuding.

Kejadian ini bermula ketika Ketua Bappilu DPW Partai NasDem Jatim Mufti Mubarok mendukung kubu pasangan Berkah (Khofifah-Herman) untuk mendaftarkan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) kepala daerah dan wakil kepala daerah Provinsi Jatim tahun 2013 ke MK.

Selasa, 06 Agustus 2013

Dewan Syuro PKB Istiqomah Dukung KarSa

Dewan Syuro PKB Istiqomah Dukung KarSa
Senin, 05 Agustus 2013 21:19:27 WIB
Reporter : Rahardi Soekarno J.


Surabaya (beritajatim.com) - Meskipun Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah menyatakan bakal all out mendukung pasangan Khofifah-Herman S Sumawiredja dalam pilgub Jatim mendatang, tampaknya Dewan Syuro PKB tetap berkata lain.


Selasa, 02 Juli 2013

DPR Sahkan UU Ormas dengan Voting

Disahkan DPR, isi UU Ormas alami perubahanSetelah menuai perdebatan dalam rapat sidang paripurna DPR, akhirnya Rancangan Undang-Undang (RUU) Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) disahkan menjadi undang-undang. Keputusan mengesahkan rancangan regulasi itu diambil melalui mekanisme voting. Sebanyak enam fraksi menyatakan persetujuannya yakni Demokrat, Golkar, PDIP, PKS, PPP, dan PKB. Sedangkan tiga fraksi yang menolak adalah PAN, Gerindra, dan Hanura.

Gempa Bener Meriah bukan Akibat Gunung Api

BANDA ACEH -  Gempa berkekuatan 6,2 pada skala Richter yang berpusat di Bener Meriah dipastikan bukan disebabkan aktivitas vulkanik gunung api Burni Telong yang ada di kawasan itu. Gempa tersebut terjadi akibat pergerakan Patahan Semangko.
Hal itu dikemukakan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Aceh Faizal Adriansyah dalam siaran pers yang dikirim ke acehkita.com, Selasa (2/7/2013).

Minggu, 30 Juni 2013

Emha Ainun Nadjib Bicara Ruwatan

Semarang (beritajatim.com) - Budayawan asal Jombang, Jawa Timur, Emha Ainun Nadjib bersama Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Edukasi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Walisongo Semarang meresmikan “Ruwatan” sebagai bagian dari ajaran Islam yang diambil dari al-Quran dan Hadits.


PERWIMANAS DIPUTUSKAN EMPAT TAHUN SEKALI

Jombang - Perkemahan Wirakarya Maarif NU Nasional (Perwimanas) yang merupakan perkemahan untuk tingkat penegak (SMA/MA/SMK) di lingkungan NU diputuskan untuk digelar empat tahun sekali."Itu hasil keputusan dalam pertemuan yang dihadiri PP LP Maarif NU dan PW LP Maarif NU dari belasan provinsi se-Indonesia yang mengikuti Perwimanas I di Jombang," kata Wakil Ketua LP Maarif NU Jatim H

Jumat, 28 Juni 2013

Ketua Kwarda Jatim Harapkan Kader Pramuka Ma'arif Siap Jadi Pemimpin

Jombang - Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur (Jatim), Syaifullah Yusuf meminta kader Pramuka Ma'arif menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin bangsa. Tempaan kegiatan kepramukaan diyakini bakal memantapkan kemampuan generasi muda NU untuk menyongsong tampuk kepemimpinan di masa depan.


Senin, 03 Juni 2013

KH. Mutawakil Dan KH. Miftah Kembali Pimpin PWNU Jatim 2013-2018

SIDOARJO (2/6/2013)Pemilihan ketua rois syuriah dan tanfidziyah Nahdlatul Ulama Jawa Timur yang digelar di Pondok Pesantren Bumi Sholawat Lebo, Sidoarjo pada Minggu 2 Juni kemarin, secara aklamasi duet kepimpinan KH. Miftakul Akhyar dan KH. Hasan Mutawakil Alallah kembali pimpin Nahdltaul Ulama Jawa Timur periode 2013-2018. Keduanya merupakan duet kepimpinan yang lima tahun sebelumnya telah memimpin dan mengendalikan NU Jatim.

Kamis, 30 Mei 2013

NU Jatim berharap usai Konferwil ada perubahan besar

KONFERENSI Wilayah NU Jawa Timur akan digelar mulai Jumat, 31 Mei sampai 2 Juni 2013 di Pondok Pesantren Bumi Shalawat, Tulangan, Sidoarjo, diharapkan jadi momen penting bagi NU Jatim sebagai basis massa NU terbesar di Indonesia untuk melakukan perubahan dan perbaikan di tubuh organisasi.
Kegiatan ini untuk merumuskan dan menetapkan beragam kebijakan strategis terkait penataan organisasi secara internal.

Minggu, 26 Mei 2013

Siswa Ma'arif Diharap Nonton Sang Kiai - gresik-satu

Siswa Ma'arif Diharap Nonton Sang Kiai - gresik-satu

Sang Kyai

TULUNGAGUNG - Film Sang Kiai yang berkisah tentang sejarah biografi pendiri Nahdatul Ulama (NU) Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari ditargetkan bisa ditonton minimal 4 juta warga Indonesia.

Selain ingin mengingatkan peran utama NU dalam Resolusi Jihad pada peristiwa pertempuran 10 November 1945, film produksi Rapi Films ini ingin mengembalikan posisi NU ke tengah bangsa.


Khofifah Optimis Menangkan Pilgub, Bercermin Pilkada Kota Malang

Kediri  – Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat belajar dari hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Malang. Pasangan calon walikota dan wakil walikota Malang Anton-Sutiaji (AJI) yang menjadi kuda hitam, justru menang di luar dugaan.


Kunci Kemenangan Mutlak ? NU-PKB Kompak



Malang -Pasangan Muhammad Anton atau yang akrab disapa Abah Anton dengan Setiaji (AJI), sukses memenangai Pilihan Walikota (Pilwali) Malang. Dari 6 calon pasangan, AJI meraih suara tertinggi 48 persen.


Jumat, 24 Mei 2013

Peraih UN tertinggi 2013 rajin Puasa Nabi Dawud

Gresik (beritajatim.com) - Tiga siswa SMA Negeri 1 Manyar, Gresik kali ini menorehkan prestasinya, yakni meraih nilai ujian nasional (Unas) tertinggi kedua di bidang Bahasa se-Jawa Timur. Ketiga siswa yang meraih nilai Unas tertinggi Bahasa adalah Abdullah Maftukh Al-Ikhsani, serta dua perempuan Sae Elinda dan Eka Mufidah Nurjannah.

Keberhasilan SMA Negeri 1 Manyar meraih nilai Unas tertinggi Bahasa bukan pertama kalinya. Tahun lalu, sekolah yang berada di kompleks Perumahan Pongangan Indah (PPI) Gresik, itu juga berhasil meraih Unas tertinggi di bidang yang sama.

Lalu apa resep ketiga siswa SMA Negeri 1 Manyar yang berhasil meraih Unas tertinggi bidang Bahasa tahun 2013. Salah satu siswa Abdullah Maftukh menuturkan, dirinya tidak menyangka bisa meraih Unas tertinggi kedua se-Jawa Timur dengan nilai 56,10.

"Saya tidak menyangka, padahal resepnya hanya belajar rutin. Tidak lupa juga mengikuti program sekolah, mulai istiqhosah, sholat malam hingga membaca Alquran setiap pagi menjelang masuk sekolah," tuturnya kepada wartawan, Jumat (24/05/2013).

Selain menjalankan kegiatan di atas, lanjut Abdullah Maftukh Al-Ikhsani, dirinya juga tidak lupa menjalankan Puasa Nabi Dawud. Hal ini dia lakukan sejak Kelas XI. Sebab, dia membaca di kitab, kalau Puasa Dawud itu permintaan mudah dikabulkan.

"Saya sering Puasa Dawud. Sampai-sampai badan saya tidak bisa gemuk," tandasnya.

Nilai Unas Bahasa Abdullah Maftukh Al-Ikhsan hampir sempurna dengan rata-rata 9,3. Pelajaran Bahasa Indonesia mendapat nilai 9,4. Bahasa Inggris 9,2, Matematika 9,4. Sastra 9,12, Antropologi 8,9, dan Bahasa Jepang 9,5. Putra pertama pasangan M Zainul Fuad-Mahmudah asal Jalan Sunan Giri Gresik itu hanya kalah 0,10 dari Nuril Ahadla Hasana dari SMA Negeri Genteng Banyuwangi.

Sedangkan dua teman sekelasnya, Sae Elinda menempati peringkat empat dengan nilai 55,55 dan Eka Mufidah meraih nilai 55,50 berada diperingkat lima se-Jawa Timur.

Hal senada juga dilakukan Sae Elinda dan Eka Mufidah Nurjannah. Keduanya juga aktif mengikuti kegiatan sekolah dari istiqhosah, membaca Alquran hingga sholat malam. Bahkan, keduanya juga menambah Sholat Dhuha di pagi hari.

"Saya tidak setiap hari belajar. Kalau capek ya saya istirahat. Sebab, kalau capek dipaksakan belajar, juga tidak mendapat apa-apa," paparnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manyar Adik Mulyo mengatakan, keberhasilan anak didiknya meraih Unas Bahasa tertinggi kedua se-Jawa Timur tidak lepas dari memberikan motivasi kepada guru mata pelajarannya.

"Ada insentif bagi guru yang di kelasnya mendapat prestasi tingkat Jawa Timur," ungkapnya.

Alasan adanya insentif kata Adik Mulyo, supaya ada semangat yang mengajar di kelas. Kendati jumlahnya tidak besar.

"Nominalnya tidak besar memang. Tapi kami berharap insentif bisa membuat guru bersemangat mengajar," tukasnya. [dny/but]

Kamis, 23 Mei 2013

Diluncurkan, Perkemahan Wirakarya Nasional


SURABAYA, Jaringnews.com - Lembaga yang menangani pendidikan di Nahdlatul Ulama (NU) meluncurkan kegiatan Perkemahan Wirakarya Maarif NU Nasional (Perwimanas), di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (18/5) . Pada saat yang sama juga dideklarasikan Satuan Komunitas Pramuka Maarif NU.

Peluncuran Perwimanas Ma’arif NU ini dihadiri Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Amaroso Katamsi dan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini.

“Kegiatan ini sebagai prakrasa dari NU untuk melahirkan kader penerus bangsa yang dapat diandalkan,” kata kontingen dari PW LP Maarif Jawa Timur Sunan Fanani, di Kantor PW LP Maarif Jatim, di kawasan Universitas Sunan Giri Surabaya, Minggu (19/5) petang.

Sunan Fanani yang juga Sekretaris PW LP Maarif Jatim ini menuturkan, bahwa Perwimanas nantinya akan diikuti sekitar 3.000 peserta dari 33 propinsi di Indonesia. Hingga acara peluncuran berlangsung dilaporkan sudah ada 1.216 peserta yang telah mendaftar dari 19 provinsi.

Menurutnya, perkemahan nasional yang pertama kali diselenggarakan oleh Ma’arif ini dimaksud untuk mempertemukan para anggota pramuka di lingkungan NU dan membina persaudaraan pramuka dari seluruh Indonesia.

“Perwimanas juga dimaksudkan untuk membantu pendidikan karakter yang saat ini sangat kurang di Indonesia. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menciptakan insan yang bermartabat,” tambahnya.

Sebagai perangkat NU, LP Ma'arif terpanggil untuk membina persatuan dan kesatuan bangsa, sebagai pengamalan dari Tri Satya dan Dasadarma dan untuk mengembangkan Catur Bina (bina diri, bina satuan, bina masyarakat dan bina agama).

Bagi dia, kegiatan perkemahan pramuka merupakan aktualisasi diri dan merupakan lembaga pembinaan karakter dari berbagai latihan kepramukaan yang selama ini dilaksanakan di gugus masing-masing.

“Kepramukaan juga sebagai organisasi kepemudaan yang memberikan penekanan kepada nilai-nilai luhur yang ada dalam Tri Satya Pramuka yang memuat kewajiban kepada Tuhan, kepedulian kepada lingkungan serta kewajiban kepada masyarakat, juga diri sendiri,” tandasnya.

Sunan Fanani mengaku sangat prihatin atas pandangan sebagian kalangan yang menganggap Pramuka semata kegiatan bermain dengan menanggalkan nilai yang ada di dalamnya.

“Padahal, apa yang dilakukan Pramuka sarat dengan nilai-nilai kehidupan serta pendidikan karakter yang nantinya sangat dibutuhkan pada implementasi kehidupan,” tegas mahasiswa program doktor Unair ini.

Perwimanas akan diselenggarakan pada 24-29 Juni 2013 mendatang di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Babus Salam Kalibening Mojoagung, Kabupaten Jombang.(Barnas)

Dicemarkan, Kades Kesamben Wetan Lapor Balik

GRESIK (Surabaya Pagi) - H. Munasim (52), Kepala Desa Kesamben Wetan, Kecamatan Driyorejo yang dilaporkan ke polisi dengan tuduhan melakukan pungutan liar (pungli) pengurusan sertifikat prona (program nasional agraria), kemarin (22/5) melaporkan balik pihak pelapornya.

Dengan diantar kuasa hukum dari LBH PGRI Gresik, Munasim mendatangi Mapolres Gresik untuk melaporkan balik Slamet Nur Hadi (35) yang nota bene adalah warganya sendiri, yang dinilai telah mencemarkan nama baiknya sebagai kepala desa, dan juga selaku guru.

Seperti sudah diberitakan, Slamet Nur Hadi telah menulis surat ke Bupati Gresik hingga ke Gubernur Jawa Timur mengenai tindak pungli yang dilakukan Kades Munasim terhadap 54 warga pemohon sertifikat prona. Menurut tudingan Slamet, warga dipungli hingga Rp 350.000 per orang.

Repotnya, surat laporan yang dianggap fitnah tersebut juga ditembuskan kepada Kapolres Gresik dan awak media. Akibatnya, satreskrim Polres Gresik turun untuk melakukan pulbaket, termasuk memeriksa terlapor Kades Munasim dan beberapa saksi warga. Begitu juga di berbagai media cetak dan online, persoalan ini telah disebarluaskan.

"Akibat pemberitaan luas itulah klien kami benar-benar sangat dirugikan. Sebab, urusan pungutan liar yang dituduhkan itu tidak ada hubungannya dengan Kepala Desa Kesamben Wetan. Tuduhan itu hanya bertujuan untuk menjatuhkan klien kami menjelang pilkades 9 Juni mendatang," ujar Fajar Yulianto SH, salah satu pengacara Kades Munasim.

Menurut Munasim, tarikan terhadap warga pemohon sertifikat itu murni dilakukan pihak BKM Panca Karya Persada yang ditunjuk sebagai pelaksana program sertifikasi oleh Kemenpera melalui Dinas PU Gresik. "Pemdes hanya sebagai fasilitator murni," ucap Munasim.

Bahkan ditengarai oleh pihak Munasim, Slamet Nur Hadi diajak bekerja sama oleh oknum aparat Brigadir L yang bertugas di Mapolda Jatim untuk "menjegal" Munasim sebagai calon incumbent pada pilkades 9 Juni 2013. Oknum polisi tersebut dikenal sebagai anggota tim sukses calon kades lawan Munasim.

"Urusan sertifikat itu kejadiannya 2011-2012, lalu kenapa baru dimunculkan saat menjelang pilkades. Apa ini bukan tindakan politis untuk menjatuhkan Pak Munasim di mata pendukungnya," tambah Fajar.

Selain melaporkan balik Slamet Nur Hadi yang kini menjabat kepala Mts Darut Tawabin, pihak Munasim juga mengancam akan melaporkan dugaan keterlibatan oknum polisi berinisial L ke Propam Polda Jatim atau ke Mabes Polri. "Kami masih mengumpulkan bukti-bukti keterlibatan oknum polisi tersebut," pungkas Fajar di sela-sela mendampingi pemeriksaan kliennya di Unit Idik III Satreskrim Polres Gresik. Did/sg

Senin, 20 Mei 2013

SANLAT ANSOR, Materi Aswaja Bentengi Siswa

JOMBANG-Ketua PC NU Jombang KH Dr Isrofil Amar meminta pesantren kilat yang digelar PC GP Ansor Jombang juga memberikan materi keaswajaan kepada santri yang mengikuti. Hal ini penting, untuk membentengi kader NU agar mengerti dasar dan dalil amalan NU yang selama ini dilakukan.
“ Saya minta dalam pesantren kilat ini, materi aswaja harus dimasukkan, khususnya mengenai dasar dan dalil amalan ubudiyah yang menjadi amalan NU dimasayarakat,”ujar Isrofil saat membuka kegiatan Pesantren Kilat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Aula Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Ahad (19/5/2013).
PC NU, lanjut KH Isrofil, bangga pada Pimpinan Cabang Ansor Jombang yang terus bergerak melakukan kaderisasi. “Kemarin saya datang pada acara Pelatihan Kader Dasar (PKD) di Ploso dan sekarang ini Pesantren Kilat, ini menjadi kebanggaan dan saya sangat bangga,”ujarnya.
PC GP Ansor Jombang kembali memberikan bimbingan belajar (bimbel) bagi pelajar miskin yang telah lulus SMA/SMA maupun MA untuk menghadapi Seleksi Bersama masuk Perguruan Tinggi Negeri. Sebanyak 99 peserta, mendapatkan bimbel diberikan secara gratis selama 1 bulan dengan model pesantren kilat.
“Ini adalah pesantren kilat untuk yang ke III diselenggarakan Ansor Jombang, ada 99 peserta yang lolos seleksi dari 330 peserta yang ikut tes,”ujar Zulfikar D. Ikhwanto, Manager Sanlat GP Ansor, saat pembukaan pesantren kilat.
Hadir pula dalam pembukaan Sanlat, salah satu pengasuh PP Bahrul Ulum, Wafiul Ahdi, serta alumni Sanlat 2012 yang telah diterima masuk perguruan tinggi negeri, seperti UM, Unibraw, Unesa, dan Unair.
 ”Ini para alumni pesantren kilat yang telah diterima di PTN, nanti peserta sanlat bisa berbagi pengalaman dengan senior-senior,”ujar Zulfikar seraya meminta  meminta alumni sanlat memperkenalkan diri.
Ketua GP Ansor Jombang Sholahul Am Notobuwono mengharapkan peserta sanlat serius mengikuti  bimbel selama 1 bulan. Ansor, lanjutnya, telah enyiapkan tentor pengajar mumpuni dalam membimbing  masuk  perguruan tinggi.
Ansor tidak memungut biaya sepeserpun dari peserta. “Karena itu kami minta Sahabat-sahabat yang telah diterima Sanlat serius mengikuti,”pintanya.
Gus Aam menambahakan dalam pesantren kilat ini, peserta tidak hanya mendapatkan bimbel materi untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN), akan tetapi juga dibekali materi keaswajaan dan bimbingan doa para pengasuh pesantren Bahrul Ulum.
Isnyaallah para pengasuh, gus-gus, ikut mendampingi proses belajar kalian semua,”ujarnya. (mas)

Sabtu, 18 Mei 2013

DANA BOS CAIR, PP LP MA'ARIF LEGA

Jakarta (Pinmas)— Pimpinan Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan (PP LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) HZ Arifin Junaidi mengakui pihaknya merasa lega setelah dana bantuan operasional sekolah (BOS) – yang demikian lama tertahan karena “dibintangi” DPR-RI – pada akhir Mei 2013 sudah dapat dicairkan.
“Kita merasa lega, karena operasional sekolah hampir setengah tahun terganggu karena ketiadaan dana,” kata Junaidi kepada pers di Jakarta, Kamis, ketika hendak menghadap Menteri Agama Suryadharma Ali untuk meminta kesediaannya membuka Perkemahan Wira Karya Gerak Pramuka Nasional Ma’arif NU atau disingkat Perwimanas Ma’arif NU di Kabupaten Jombang, 24-29 Juni 2013.
Soal bantuan operasional sekolah, kata dia, LP Ma’arif sangat penting. Sebab, 13 ribu lembaga pendidikan Ma’arif, d
ua pertiganya adalah berupa madrasah dengan kondisi masih membutuhkan bantuan. Karena itulah ke depan peristiwa “pembintangan”, menahan dana bantuan operasional bagi sekolah, apa pun istilahnya hendaknya dapat dihindari.
“Kita, ketika menghadapi DPR, telah minta agar peristiwa itu yang terakhir. Ke depan tak boleh terulang,” kata Junaidi.
Ia berharap dana tersebut segera dapat mengucur ke LP Ma’arif di berabagai daerah. Dana BOS untuk pesantren dan madrasah diperkirakan mencapai Rp26 triliun. “Cairnya dana bos, tentu melegakan,” ia menambahkan.
Diakui kualitas lembaga pendidikan tersebut masih belum membanggakan. Meski demikian, untuk meningkatkan kualitas pendidikan karakter LP Ma’arif bisa berada pada barisan terdepan. Untuk itulah jajaran LP Ma’arif menghadap Menteri Agama untuk kesediaannya membuka Perwimanas Ma’arif NU. Dan pada kegiatan itu sekitar 3.000 Pramuka untuk tingkat Madrasah Aliyah (MA) akan datang dari seluruh provinsi di Indonesia.
Hingga kin sudah 19 provinsi dengan 1.216 sudah menyatakan akan ambil bagian. Tujuan Perwimanas Ma’arif NU sendiri adalah menciptakan persaudaraan dan kekeluargaan, membentuk karakter bagi generasi muda dan menciptakan insan bermartabat. LP Ma’arif NU sebagai bagian dari PB NU terpanggil untuk membina kesatuan dan persatuan bangsa. Ini juga wujud dari pengamalan Tri Satya dan Dasadarma dan untuk mengembangkan catur bina (bina diri, bina satuan, bina masyarakat dan bina agama), katanya. (ant/ess)

BOS KEMENAG CAIR

KLATEN — Akhirnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah bisa dicairkan untuk dua triwulan sekaligus.
Koordinator Tim Manajemen BOS, Kemenag Klaten, Mulyadi, mengatakan dana BOS sudah dikirimkan pemerintah pusat melalui rekening masing-masing sekolah pada Kamis (16/5/2013). Kendati demikian, dia mengakui masih banyak sekolah yang belum mengetahui informasi tersebut.
“Kebetulan sudah ada madrasah yang mengecek adanya transferan dana BOS hari ini. Dana BOS itu sudah cair untuk dua triwulan sekaligus. Sebagian besar memang belum mengetahuinya,” papar Mulyadi saat ditemui Solopos.com di Kantor Kemenag Klaten, Kamis.
Mulyadi menjelaskan sebelumnya sudah ada pemberitahuan lisan dari pejabat Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Jawa Tengah pada Rabu (15/5/2013) tentang hilangnya pemblokiran aliran dana dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kepada Kemenag pusat. Sejak ada pemberitahuan itu, dirinya optimistis pencairan BOS bisa dilakukan pada pekan ini. Dia menganggap keterlaluan jika sampai BOS MI dicairkan pada Juni mendatang.
“Juni itu para PNS menerima rapelan kenaikan gaji PNS dari Januari-Mei. Kalau sampai BOS madrasah belum cair, kesenjangan sosial antara guru PNS dengan wiyata bakti semakin kentara,” terangnya.
Mulyadi mengakui kemoloran pencairan dana BOS madrasah paling lama terjadi pada tahun ini. Pada 2012 lalu, pencairan dana BOS hanya terlambat pada triwulan pertama. Tahun lalu dana BOS cair pada bulan Maret. Setelah itu, dana BOS cair di awal triwulan kedua, ketiga dan keempat.
“Sesuai juknis, mestinya BOS itu cair maksimal tanggal 14 pada bulan pertama dalam satu triwulan. Keterlambatan pencairan BOS kali ini masalahnya ada di pusat. Namun dampaknya cukup besar dirasakan kalangan madrasah,” tandasnya.
Kepala Kemenag Klaten, Mustari, membenarkan dicabutnya pemblokiran pencairan dana BOS madrasah tersebut.

PKB - LP Ma'arif Gresik Bangun Sinergi - gresik-satu

PKB - LP Ma'arif Gresik Bangun Sinergi - gresik-satu

KEMENDIKBUD HAPUS UNAS SD

JAKARTA - Kabar penghapusan ujian nasional (unas) SD/sederajat mulai tahun depan ternyata belum putus. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) saat ini menunjukkan sinyal keberatan melepas ujian tahunan itu. Mereka beralasan jika bunyi ketentuan penghapusan unas dalam peraturan pemerintah (PP) 32/2013 multitafsir.
     
Mendikbud Mohammad Nuh menyatakan jika dalam butir-butir pasal di peraturan tersebut, tidak ada pernyataan eksplisit yang intinya mengamanatkan penghapusan unas SD. "Mari kita bersama-sama belajar bahasa Indonesia. Inilah gunanya kita belajar bahasa Indonesia," kata Nuh di ruang kerjanya sambil membuka kembali PP 32/2013 kemarin.
     
Dia menuturkan jika pasal 67 ayat 1a PP 32/2013 yang disebut menjadi dasar penghapusan unas SD, harus dipahami secara menyeluruh. Butir ayat tersebut mengacu pada pasal 67 yang berbunyi; Pemerintah (Kemendikbud) menugaskan kepada BSNP (Badan Standarisasi Nasional Pendidikan) untuk menyelenggarakan Ujian Nasional yang diikuti peserta didik pada setiap satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar (SD dan SMP/sederajat) dan menengah (SMP/sederajat), dan jalur nonformal kesetaraan.
     
Nuh lantas mengatakan, dalam ayat 1a pasal 67 dinyatakan jika pelaksanaan unas sebagaimana diatur dalam pasal 67 dikecualikan untuk jenjang SD/sederajat. "Tolong dipahami bunyi ayat 1a pasal 67 ini," pinta Nuh. Dalam ayat itu menurut dia tidak ada perintah untuk menghapus unas SD. Sebaliknya versi Nuh, ayat ini bermakna jika Kemendikbud tidak mendelegasikan unas SD lagi ke BSNP.
     
Dengan pandangan tersebut, untuk tahun depan unas SD tetap ada. Tetapi bisa jadi Kemendikbud mendelegasikan penuh kepada pemerintah provinsi (pemprov). Saat ini pelaksanaan unas SD sudah berjalan kombinasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Yakni pemerintah pusat menyiapkan 25 persen soal ujian, sedangkan pemprov 75 persen sisanya.
     
"Bisa saja nanti untuk unas SD kita serahkan penuh ke provinsi, seratus persen. Tidak lagi melalui BSNP," ujar menteri asal Surabaya itu. Namun Nuh mengingatkan jika ketentuan teknis pelaksanaan unas SD bakal tertuang dalam peraturan menteri (Permen). Dia menegaskan jika Permen ini disusun berdasarkan rekomendasi diskusi dalam konvensi pendidikan yang mereka laksanakan September mendatang.
     
Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemendikbud Ibnu Hamad berpendapat demikian. Dia menegaskan jika unas SD untuk tahun depan tidak serta-merta dihapus. "Memang bisa saja nanti unas kita pasrahkan ke daerah. Masyarakat tidak perlu berpolemik dulu, menunggu ketetapan dari Mendikbud yang tertuang dalam permen," tandasnya.
     
Menarik lebih jauh, sejatinya keluarnya PP 32/2013 dari internal Kemendikbud sendiri. Jadi sangat ganjil jika akhirnya pihak Kemendikbud menilai pasal penghapusan unas SD multitafsir.
     
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, sebagaian besar rapat pembahasan PP itu dijalankan di tempatnya. "Tapi banyak juga diikuti oleh unit utama Kemendikbud lainnya," kata dia.
     
Pejabat yang sudah melayangkan surat pengunduran diri ke Presiden itu membenarkan jika pasal penghapusan unas SD itu masih multitafsir. Yakni bisa ditafsirkan unas SD benar-benar dihapus atau unas SD tetap ada tetapi tidak ditugaskan ke BSNP. "Tetapi pada prinsipnya, pasal itu membuka ruang untuk mengevaluasi pelaksanaan unas SD," tandasnya.
     
Apakah nanti evaluasi itu berujung penghapusan? Khairil menegaskan tidak bisa disimpulkan sekarang. "Nanti akan dikunci dalam Permen. Apakah (unas SD, red) benar dihapus atau hanya dialihkan wewenang pelaksanaannya (dari BSNP ke pemprov, red)," ujar guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
     
Pendapat lain diutarakan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Haryono Umar. Dia mengatakan jika tugas kementerian adalah menjalankan PP. "Kementerian itu pelaksana teknis. Bukan wewenangnya untuk menafsirkan undang-undang atau produk hukum lainnya," ujar dia. Ketika ada amanah PP yang menyebutkan unas SD dihapus, maka harus dijalankan.
     
Mantan Plt Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Suyanto menuturkan, pelaksanaan unas di jenjang SD sejatinya tidak relevan. "Terminal pendidikan dasar itu di SMP, bukan di SD," kata guru besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu.
     
Suyanto mengatakan penghapusan unas SD manfaatnya sangat besar. Diantaranya adalah dari aspek keuangan negara. Seperti diketahui anggaran unas SD itu mencapai Rp 100 miliar. "Jika unas SD dihapus, uang itu bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan di SD," tandasnya. Meski dulu menjadi pimpinan di Kemendikbud, Suyanto mengaku merupakan pihak yang menentang unas SD. (wan/ca)

Senin, 08 April 2013

Jelang Unas, Siswa Istighotsah - Portal Berita Jawa Timur

Jelang Unas, Siswa Istighotsah - Portal Berita Jawa Timur

Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor: NU Tetap Kaya Kader Muda

Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor: NU Tetap Kaya Kader Muda

HARLAH KE-51 LESBUMI (Pagelaran Wayang Kulit Berlangsung Semarak)


 Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) menyelenggarakan pertunjukan wayang kulit dengan lakon “Wisanggeni Gugat” di halaman gedung PBNU, Jakarta Pusat, Ahad (7/4). Meski diguyur hujan, pementasan tersebut tampil meriah dari pukul 20.00 hingga 03.00 dini hari tadi.

Acara yang menjadi bagian dari rangkaian "Pekan Kebudayaan" hari lahir (harlah) Lesbumi ini dibuka dengan prosesi potong tumpeng. Pementasan wayang didalangi Ki Enthus Susmono. Dalang asal Tegal, Jawa Tengah ini menceritakan keberanian Wisanggeni mengkritik keras Betoro Guru beserta sekutunya.

Aksi Ki Enthus disaksikan ratusan penonton. Turut hadir dalam pagelaran ini Sekjen PBNU H Marsudi Syuhud, Wasekjen H Abdul Mun’im DZ, mantan ibu negara Ny S Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan sejumlah pengurus PBNU dan politisi.

Ketua PP Lesbumi Sastro Ngatawi menampik anggapan bahwa penampilan lakon Wisanggeni sebagai bentuk dukungan terhadap kasus dugaan korupsi yang menimpa Anas. Mantan politisi Demokrat ini juga bukan tamu spesial karena undangan bersifat umum dan menyebar ke berbagai kalangan, termasuk beberapa tokoh partai lainnya.

Sastro mengatakan, Lesbumi berkomitmen keras untuk memulihkan kebudayaan sebagai solusi perbaikan negera Indonesia yang kini mendapat tantangan berat dari arus liberalisme dan ekstremisme agama.

Sementara itu Mun’im mengungkapkan, Lesbumi bergerak untuk melanjutkan cara dakwah Wali Songo. Menurut dia, pengaruh lembaga kebudayaan NU ini sangat signifikan di dunia perfilman Tanah Air, terutama pada kurun era 60 hingga 70-an. Sejumlah seniman budayawan besar, seperti Asrul Sani, Usmar Ismail, dan Djamaluddin Malik berkontribusi banyak dalam perkembangan ini.

PWNU Jabar: Biar Masjid NU Aman, Jadikan Sebagai Sekretariat NU.


PWNU Jabar: Biar Masjid NU Aman, Jadikan Sebagai Sekretariat NU.DUTAonline, Purwakarta - Wakil Ketua PWNU Jawa Barat KH HM Jhondien mengatakan, masjid-masjid NU harus dijadikan sebagai pusat kegiatan umat dan warga Nahdliyin. “Jika tidak begitu, maka masjid-masjid NU bisa lepas ke pihak-pihak lain,” ujarnya dalam Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Lembaga Ta mir Masjid PCNU Purwakarta, di Pondok Pesantren Assalam, Sempur, Purwakarta, Jabar, Ahad (7/4).

Rapimda bertema "Wujudkan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat" ini dihadiri 200 imam, khotib, dan ta'mir masjid NU. Kegiatan terselenggara atas kerjasama PC LTMNU Purwakarta, PP LTMNU, dan PT Sinde Budi Sentosa.

Persoalannya, sambung kiai kelahiran Subang ini, mereka biasanya bukan hanya shalat, tapi menguasai masjid, kemudian membuang kebiasaan-kebiasaan jamaahnya. “Mereka menyimpan khotibnya, lama kelamaan mimbar, tongkat dan tradisi NU dibuang,”tambahnya.

Menurut Jhondien, salah satu cara mengamankan masjid milik NU yang sesuai amanat Muktamar NU di Makassar, bahwa masjid Nahdliyin harus dijadikan sebagai sekretariat NU tingkat Ranting. Ia memberikan catatan, bahwa yang bisa dijadikan semacam itu adalah masjid-masjid yang didirikan dan dikelola jemaah NU.

Sementara itu, Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Masudi menegaskan supaya memaksimalkan fungsi masjid untuk pemberdayaan. Ia menyarankan supaya serambi masjid sebagai ruang hablum minan nas (pemberdayaan umat), sementara ruang dalam hablu minaAllah (shalat).

Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Mas udi mengatakan, pada zaman Hadrotuys Syekh KH Hasyim Asy ari gerakan Islam anti-tradisi sudah ada, dan merembes ke Indonesia, tapi pusatnya masih di Makkah.

Mereka adalah kelompok Wahabi. Gerakannya yang paling kentara adalah memberangus halaqah-halaqah pengkajian Islam di pojok-pojok masjid.

Tidak hanya itu, mereka akan menghancurkan makam Nabi Muhammad SAW dihancurkan.

Umat Islam Indonesia resah dengan kebijakan Wahabi tersebut. Kiai-kiai NU dibawah komando KH Hasyim Asy ari membentuk Komite Hijaz. Isinya meminta supaya makam Nabi dan tempat bersejarah jangan dihancurkan.

Alasannya, karena tempat itu adalah atsar (petilasan) yang menyambung kesadaran beragama dengan sejarah. Bagi orang Ahlussunah wal-Jamaah sangat penting. Alasan kedua, kebebasan bermazhab juga harus dilestarikan dalam kajian halaqah-halaqah di masjid Al-Haram dan Nabawi.

Permintaan kiai-kiai NU itu hanya satu, yaitu tidak menghancurkan makam Nabi. Dengan demikian, jika umat Islam di dunia, melihat makam Nabi, itulah perjuangan orang NU.  Perjuangan monumental dunia Islam tahun 1924.

Nah, sekarang, Wahabi itu sudah ada di  kanan kiri kita, dan sudah menendang-nendang pantat kita, kata Kiai Masdar. Maksudnya, mereka sudah merebut masjid-masjid yang didirikan dan dikelola warga NU.

Jika orang NU membiarkan mereka seperti itu, berarti berkhianat kepada perjuangan kiai-kiai NU dibawah komando KH Hasyim Asy ari. Apa kita mau dikatakan berkhianat kepada Hadrotusy Syekh? tanyanya, tentu saja tidak mau.

Penulis: Huda, Jakarta

PBNU Khawatir Peran Gus Dur telah Direduksi

PBNU Khawatir Peran Gus Dur telah Direduksi

PBNU Desak DPR Tunda Pengesahan RUU Ormas


Ilustrasi (Dok Okezone)JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak DPR untuk menunda pengesahan Rancangan Undang-Undang Ormas. Sejumlah perbaikan dinilai masih diperlukan sebelum RUU tersebut resmi diluncurkan.
"Menurut PBNU, masih terdapat pasal yang harus dirumuskan ulang, bahkan di antaranya harus dihilangkan," ujar Wakil Ketua PBNU, As’ad Sa’id Ali di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2013).
Penundaan, kata As’ad, diperlukan untuk menghindari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan dari pengesahan RUU tersebut. “Naskah RUU ini belum melihat sejarah, peran dan kontribusi Ormas seperti NU, Muhammadiyah dan yang lainnya dalam proses pembentukan kesadaran berbangsa dan bernegara," jelasnya.
Kata As'ad, NU memandang historis definisi Ormas dalam memberi pengertian Ormas dengan cara menggeneralisasi pengertian Ormas, tanpa mendeskripsikan tata nilai dan kesejarahan serta peran Ormas dalam kontek masyarakat Indonesia.
"Dengan demikan perlu dibedakan secara tegas antara yayasan, perkumpulan dan Ormas yang sudah berakar dalam sistem kemasyarakatan dan kenegaraan bangsa Indonesia," paparnya.
Tiga jenis organisasi yang sangat berbeda tersebut, menurut As’ad, harus diatur dalam skema perundang-undangan yang terpisah. "Sehingga tidak perlu mengikuti tradisi Belanda yang memiliki dua jenis UU yaitu UU yayasan dan perkumpulan," pungkasnya.
Kendati demikian, meski masih diperlukan adanya tambal sulam, PBNU mengapresiasi terhadap langkah pemerintah dan DPR yang tengah menyempurnakan UU No 8/1985 tentang Ormas.