Jumat, 24 Mei 2013

Peraih UN tertinggi 2013 rajin Puasa Nabi Dawud

Gresik (beritajatim.com) - Tiga siswa SMA Negeri 1 Manyar, Gresik kali ini menorehkan prestasinya, yakni meraih nilai ujian nasional (Unas) tertinggi kedua di bidang Bahasa se-Jawa Timur. Ketiga siswa yang meraih nilai Unas tertinggi Bahasa adalah Abdullah Maftukh Al-Ikhsani, serta dua perempuan Sae Elinda dan Eka Mufidah Nurjannah.

Keberhasilan SMA Negeri 1 Manyar meraih nilai Unas tertinggi Bahasa bukan pertama kalinya. Tahun lalu, sekolah yang berada di kompleks Perumahan Pongangan Indah (PPI) Gresik, itu juga berhasil meraih Unas tertinggi di bidang yang sama.

Lalu apa resep ketiga siswa SMA Negeri 1 Manyar yang berhasil meraih Unas tertinggi bidang Bahasa tahun 2013. Salah satu siswa Abdullah Maftukh menuturkan, dirinya tidak menyangka bisa meraih Unas tertinggi kedua se-Jawa Timur dengan nilai 56,10.

"Saya tidak menyangka, padahal resepnya hanya belajar rutin. Tidak lupa juga mengikuti program sekolah, mulai istiqhosah, sholat malam hingga membaca Alquran setiap pagi menjelang masuk sekolah," tuturnya kepada wartawan, Jumat (24/05/2013).

Selain menjalankan kegiatan di atas, lanjut Abdullah Maftukh Al-Ikhsani, dirinya juga tidak lupa menjalankan Puasa Nabi Dawud. Hal ini dia lakukan sejak Kelas XI. Sebab, dia membaca di kitab, kalau Puasa Dawud itu permintaan mudah dikabulkan.

"Saya sering Puasa Dawud. Sampai-sampai badan saya tidak bisa gemuk," tandasnya.

Nilai Unas Bahasa Abdullah Maftukh Al-Ikhsan hampir sempurna dengan rata-rata 9,3. Pelajaran Bahasa Indonesia mendapat nilai 9,4. Bahasa Inggris 9,2, Matematika 9,4. Sastra 9,12, Antropologi 8,9, dan Bahasa Jepang 9,5. Putra pertama pasangan M Zainul Fuad-Mahmudah asal Jalan Sunan Giri Gresik itu hanya kalah 0,10 dari Nuril Ahadla Hasana dari SMA Negeri Genteng Banyuwangi.

Sedangkan dua teman sekelasnya, Sae Elinda menempati peringkat empat dengan nilai 55,55 dan Eka Mufidah meraih nilai 55,50 berada diperingkat lima se-Jawa Timur.

Hal senada juga dilakukan Sae Elinda dan Eka Mufidah Nurjannah. Keduanya juga aktif mengikuti kegiatan sekolah dari istiqhosah, membaca Alquran hingga sholat malam. Bahkan, keduanya juga menambah Sholat Dhuha di pagi hari.

"Saya tidak setiap hari belajar. Kalau capek ya saya istirahat. Sebab, kalau capek dipaksakan belajar, juga tidak mendapat apa-apa," paparnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manyar Adik Mulyo mengatakan, keberhasilan anak didiknya meraih Unas Bahasa tertinggi kedua se-Jawa Timur tidak lepas dari memberikan motivasi kepada guru mata pelajarannya.

"Ada insentif bagi guru yang di kelasnya mendapat prestasi tingkat Jawa Timur," ungkapnya.

Alasan adanya insentif kata Adik Mulyo, supaya ada semangat yang mengajar di kelas. Kendati jumlahnya tidak besar.

"Nominalnya tidak besar memang. Tapi kami berharap insentif bisa membuat guru bersemangat mengajar," tukasnya. [dny/but]